Kamis, 01 Januari 2015

Bertemu Pagi

Diposting oleh Waode Uka di 23.59
Sebagai klarifikasi sebelumnya, ini bukan cerita ana (Wa Ode Urwatun Wutsqo-red) okey. cek this out!

Hidup di kalangan keluarga yang islami emang baik, tapi untuk seorang anak yang ingin hidup bebas sepertiku sepertinya agak sulit dan berat. yaaah.. walaupun harus tetap mengikuti aturan orang rumah. yang gak boleh pulang malam, main lama-lama. yaah itulah aku.

"Viona! Hei! kamu masuk SMP Pertiwi juga?" tanya seorang teman lama
"Oh, hei! iyaaa loh kamu di sini juga? udah pindah lagi. wah asik dooong satu sekolah sama orang pinter :p" aku mengejeknya
"eh dasar! kamu juga. kamu gak pinter ya gak mungkin berani masuk Pertiwi. iya kan? :p yaaah begitulah. ayah dipindah tugasin lagi ke sini. yaah pastinya aku juga bakal sekolah di sini kan? sama orang paling pinter" dia kembali mengejekku


"hah dasar! hei tanteku menunggu. sampai ketemu di hari tes masuk yaaa. byee!" aku melambaikan tanganku dan segera menuju tanteku yang sudah menungguku sejak lama

"Hei cowo itu ganteng bangeeeeeet..." kataku dalam hati yang melihat lelaki tampan yang sedang mendaftar pula disampingku. dia terlihat sangat tampan dengan baju biru donker bergaris merah.

setelah pendaftaran, aku pulang bersama tanteku. dengan harapan aku dapat menemui lelaki itu saat tes nanti atau bahkan seruangan saat tes. waw! hal yang sangat aku impikan.

Hari ujian tes masuk SMP Pertiwi pun tiba. aku tidak satu ruang ujian dengannya. jangankan seruangan, melihatnya pun tidak. orang yang aku hafal wajahnya sejak pertama kali melihatnya.

"Baiklah, tanpa harus melihat orang itu aku harus tetap berjuang untuk ujian masuk ini. ujian masuk sekolah impianku. sekolah yang aku jadikan sebagai alternatif agar aku tidak dimasukkan ke sebuah pondok pesantren"

meskipun begitu aku tetap berharap bisa melihatnya saat pendaftaran ulang nanti.

sampai saat pendaftaran ulang tiba. aku melihatnya. ya aku melihatnya. kami berpapasan saat aku akan memasuki gerbang SMP Pertiwi dan dia baru saja keluar dari sekolah itu. dia tetap terlihat tampan. dan tetap memakai baju biru donker bergaris merah yang pertama kali aku lihat. sejak saat itu, aku panggil dia "pria berbaju biru bergaris merah". dengan perasaan senang aku kembali ke rumah.

Kemudian tibalah hari Masa Orientasi Sekolah atau yang biasa kita sebut MOS. sebelum upacara pembukaan berlangsung, aku menemui teman lamaku yang dulu aku temui saat pendaftaran pertama kali di SMP Pertiwi. namun aku tak melihat pria berbaju biru bergaris merah. kemana dia? aku tak melihatnya di seluruh penjuru lapangan.

setelah itu kakak-kakak pengurus OSIS mengarahkan kita untuk memasuki ruangan/kelas kita masing-masing untuk mendapatkan materi.

setelah memasuki ruangan, aku memilih duduk di kursi paling belakang pada barisan pertama. setelah beberapa menit. hei aku terkejut melihat pria berbaju biru bergaris merah itu memasuki ruangan yang sama denganku dan menduduki bangku kosong paling depan di barisan kedua. 
Selama materi, mataku tak beranjak memperhatikan lelaki itu. dia memakai seragam sekolah berwarna hijau. yang menandakan dia berasal dari sekolah islam terpadu atau SDIT. 

aku yang selalu memperhatikan pria berbaju biru bergaris merah itu pun merasa enjoy dengan MOS kali ini. padahal suasana MOS terlihat biasa saja. entah karena kakak-kakak OSIS yang seru atau karenaaa... hah sudahlah aku terus mengaguminya.

Satu hari, dua hari, waktu MOS berlalu sampai kita tiba dihari ketiga yaitu hari terakhir MOS. dan hari pertanda aku akan segera berpisah kelas dengan laki-laki itu. pada hari ini, calon pelajar sepertiku, diwajibkan membawa "alas kaki langit". apa itu? aku pun bingung dengan apa arti kalimat ini. namun kakakku yang kebetulan salah seorang dari anggota pengurus OSIS pun memberitahuku arti dari kalimat itu. yang ternyata bermakna SANDAL JEPIT SKY WAY. Hahaha

Hari MOS terakhir masih terlihat seperti hari-hari MOS sebelumnya. calon pelajar yang masih berusaha mengejar-ngejar kakak OSIS untuk meminta tanda tangan, anak-anak perempuan yang di kucir dua lalu lalang di lapangan. saat waktu shalat dzuhur tiba, aku memasukin ruangan dan menuju tempat dudukku dibelakang dan bersiap-siap untuk pergi ke masjid. namun, saat melewati tempat duduk laki-laki berbaju biru bergaris merah itu, aku melihat ke bawah dan kebetulan laki-laki itu sedang menjinjitkan kakinya. sehingga terlihatlah alas sendal sky way itu yang bertuliskan "A. KEVIN. S" otakku langsung berputar dan berfikir "apa itu namanya? hei iya itu namanya. itu pasti namanya". hatiku semakin yakin saat salah seorang temannya memanggilnya 

"Hei Vin! ayo cepat! kita hampir ketinggalan nih"
"oh iya sebentar!" sahutnya

Yeay! akhirnya aku tahu nama lelaki itu. lelaki berbaju biru bergaris merah itu namanya KEVIN. nama yang bagus untuk pria setampan dia. 

Setelah hari penentuan kelas, aku terkejut, ternyata kelas saat MOS sama dengan kelas sampai satu tahun kedepan. aku dan kawan-kawan MOSku kemarin satu kelas lagi dan kita dapat kelas 7A. senangnyaaaa...

hari-hari di kelas 7A berjalan seperti biasanya. Aku yang sekelas dengan Kevin gak pernah ngomong dengannya SAMA SEKALI. sampai pada suatu hari...

"Vio, aku pinjem hp nya dong!" kata salah seorang teman
"Hp baru Vio, harganya berapa?" Kevin datang sambil ikut melihat isi hp ku
"e.. e.. iyaa harganya 2juta sih. ayah yang beliin" katanya dengan nada merendah
"oooh.." jawabnya

ya ampuuuun Kevin ajak aku ngomong. waaaah dia ajak aku ngomong. Terharuu... yaaah meskipun cuma nanya gitu sih. tapi ini untuk pertama kalinya looh. awal yang baik

Sampai suatu hari, kelasku mendapat giliran untuk praktek renang. karena SMP Pertiwi tidak menyediakan fasilitas kolam renang, akhirnya kita pergi ke kolam renang umum yang ada di kotaku. kami, 7A menaiki bus yang sama. saat perjalanan pulang dari kolam renang, di dalam bus...

"cieee.. Shinta sama Derish jadian yaa?" ejek citra memulai
"ih apasih citra! ngaco. engga banget deh sama derish" 
"cieee cieee udah deh Shinta! ngaku aja!" aku ikut mengejek
"apa sih Vio? bilang aja kamu juga mau diledek sama Kevin!" balas Shinta meledek
"eh apaan sih Shin? aku becanda kooo.." mukaku memerah
"cieee udah ngaku! ituloh muka kamu merah. ciee cieee"
"udah shin! cukup! gak enak di denger Kevin" suaraku memelan
"Loh, Kevin marah yaa? Vin? marah Vin?" Shinta memperkeras suaranya

kemudian, Kevin menoleh dengan sinis dan bilang "apaan sih"

"tuh kan! kamu sih Shin, Kevin marah kan" kataku kesal
"iiih ya aku kan niatnya becanda. Kevin aja tuh yang gak seru. gak bisa diajak becanda. huh"
"iyaaa tapikan dia gak tau apa-apa. dia gak tau apa yang kita candain. dia juga gak tau aku suka dia. dan gak adil kalo kamu ledekin kita berdua di depan dia"
"iya iya sorry yaa bukan maksud aku kok Vio"
"iya santai aja Shin"

hari ujian pun tiba, semua siswa SMP Pertiwi memasuki ruang ujian masing-masing. kelasku terbagi menjadi 2, absen 1-20 dan 21-37. Kevin tentu berada di ruang pertama, karena abjad huruf namanya berawal dengan huruf A sedangkan aku ya tentu di ruang ujian kedua nama berawalan V. huft


saat bel istirahat berbunyi Citra lari terbirit-birit menuju ruang ujianku yang berada agak jauh dengan ruang ujiannya, ruang ujian pertama. untuk menemuiku. saat itu aku sedang membahas soal dengan Shinta, Felita, Difa, Nabila, Bintang, dan Wira.


"Vio! Vio!" dengan terengah-engah
"ada apaan sih Tra? heboh banget. kayak abis liat setan aja"
"itulooh aku mau cerita. pengawas ruang ujianku kan pak Bambang, trus tadi pak Bambang nampar Kevin"
"HAH? NAMPAR KEVIN?" aku dan teman-teman menyahut dengan spontan
"iya. pak bambang namparnya sambil bilang 'ganteng banget sih kamu' hahaha aku juga kanget tadi"
"iiiiih pak bambang kebiasaan deh. sama cewe aja galak. uuh" kata shinta sebal
"oooh haha aku pikir Kevin buat ulah. itu emang ulah seseorang sih. tapi bukan ulah kevin"
"lah terus?" tanya Difa
"Ulah bundanya Kevin udah lahirin manusia ganteng kayak kevin" kataku sambil menunjukkan muka terkagum-kagum
"yeeee dasar! itu ulah lo yang selalu mikirin Kevin gak ada henti dan gak nyampe-nyampe!" ledek Bintang
"ih biarin aja. mengagumi orang dari belakang itu lebih indah daripada mesti pacaran, pegang-pegangan. iyuuuh gak banget"




aku yang sering bergelut dengn sosial media, selalu mencari tahu soal Kevin dari sana. yaaah itung-itung cicilan pengetahuan lah. sampai facebooknya pun aku jelajahi. tapi shocknya, ketika aku buka profile facebooknya, itu LOCKED. ih nyebelin banget. iyasih cowo misterius. tapi gak gitu juga lah yaa


Keesokan harinya aku dengar kabar gak baik dari Wira. Wira yang salah satu teman Kevin dari SD datang memberitahuku.



To be Continue...

0 komentar:

Posting Komentar

 

Story of My Life Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea