Sebenarnya, peringatan ini lebih dikenal dengan sebutan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun, setelah mendengarkan tausiyah tahun 2011 kemarin, ternyata yang benar adalah Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW.
kami (jamaah-red) juga diberi tahu Keutamaan Fadhilah Istighfar itu.
Keutamaan Fadhilah Istighfar Yaitu :
1. Kesulitan Menjadi Kemudahan
2. Kesedihan Menjadi Kegembiraan
3. Didatangkan rezeki yang tak disangka-sangka
Setelah kita mengetahui keistimewaan fadhilah istighfar, alangkah baiknya jika kita langsung mempraktikkan di dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengen mengetahui doa-doa istighfar yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan yang disebutkan Allah SWT dalam Al-Quran
Tentunya, kita tidak sekedar menghafal doa-doa tersebut, namun harus dipahami dan direnungi makna setiap lafadznya sekaligus mengetahui juga akan keutamaandari doa-doa tersebut
Diantara doa-doa tersenut adalah :
Doa Sayidul Istighfar ( Doa Istighfar yang paling
terkemuka )
Allahumma anta Rabbi la ilaha illa anta, Anta Khalaqtani wa ana
abduka, wa ana 'ala ahdika wa wa'dika mastata'tu, A'udhu bika min Sharri ma
sana'tu, abu'u Laka bini'matika 'alaiya, wa Abu Laka bidhanbi faghfirli innahu
la yaghfiru adhdhunuba illa anta
Dari
Syadad bin Aus bahwasanya Rosulullah saw bersabda : ” Sayidul Istighfar adalah
anda berdoa : ” Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Rabb-ku, Tiada Ilah kecuali
Engkau, Engkau telah menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu, aku akan
berusaha memenuhi janji-janjiku kepada-Mu sekuat tenagaku, aku berlindung
kepada-Mu dari apa perbuatan jelekku, aku mengakui akan nikmat-Mu yang Engkau
berikan kepadaku dan aku mengakui juga atas dosa yang pernah aku perbuat, maka
ampunilah diriku, sesungguhnya tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Engkau
ya Allah. ” ( HR Bukhari, no : 6306 )
Lalu, bagaimana dengan shalat kita?
Kalau secara teknis, insya Allah shalat kita
masih 100% sama dengan Nabi Muhammad SAW. Masih dalam Bahasa Arab, gerakannya
sama, masih wajib lima waktu, hitungan waktu shalat masih diambil dari posisi
matahari, menghadap kiblat, dsb. Tetapi mungkin kualitasnya shalat kita berbeda
dengan Nabi:
Nabi Muhammad SAW shalat dengan baik, tenang,
dan khusyu. Sebagian dari ummatnya shalat dengan cara
kurang sempurna, buru-buru, sambil memikirkan segala sesuatu.
Dan sangat disayangkan bahwa banyak sekali
pengikut Muhammad SAW justru tidak melakukan shalat. Mungkin sebagian dari kita
hanya hadiri Shalat Jumat saja. Mungkin hanya setahun dua kali: yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Kenapa begitu banyak orang bisa
tinggalkan shalat dengan sikap tenang, tetapi masih mau dianggap sebagai
pengikut Muhammad SAW? Dan mungkin sebagian dari mereka yang tidak shalat malah
mau datang ke masjid untuk Maulid Nabi, tanpa rasa malu.
Mungkin Nabi Muhammad
SAW akan menangis setiap hari kalau bisa menyaksikan kita.
Kebiasaan mengabaikan teladan Rasulullah SAW
dalam kehidupan kita sehari-hari ternyata membawa kita kepada kemunduran
derajat hidup, maka jika ingin berubah menjadi ummat yang maju dan bermartabat,
kita harus merubah kebiasaan kita.
Kembali pada Topik kita di awal “Peringatan
Maulud Nabi Muhammah SAW”
Kita harus tinggalkan sikap menyepelekan dan
mengabaikan uswahtul hasanah Rasulullah SAW. Kita harus bersungguh-sungguh dan
lebih bersungguh-sungguh lagi dalam mengenal dan mengikuti teladan Rasulullah
SAW dalam hidup ini.
Kesungguhan kita dalam mengikuti teladan
Rasulullah SAW secara utuh dalam mengarungi perjuangan hidup ini adalah kunci
menuju kehidupan ummat yang lebih maju dan bermartabat di masa yang akan
datang.
0 komentar:
Posting Komentar