Di dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap mendengar kata munafik diucapkan orang. Dan bila itu terjadi,biasanya perhatian kita akan langsung terpusat pada sosok yang disebut-sebut munafik tadi. Bahkan, tidak jarang kita sendiri pun tergoda untuk menambahkan komentar (Gibah) mengenai sosok sial yang disebut munafik ini. Lalu, sejauh mana sebetulnya pengetahuan kita tentang munafik?
Sebagaimana Allah SWT
berfirman tentang ciri-ciri orang munafik:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu
hendak menipu Allah, maka Allah membalas tipuan mereka. Maksud di sini, artinya, untuk mereka yang mengaku
beriman dimana mereka dilayani sebagaimana melayani orang-orang mukmin lainnya
dan balasannya adalah neraka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat
mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya di hadapan manusia. Dalam
hal ini, ia telah memuja palsu kepada Allah SWT. Juga telah berpura-pura tampak
melakukan hal-hal baik di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah
kecuali sedikit sekali. Maksudnya adalah, ia beribadah hanya sekali-kali saja
dengan lebih menampakkan kekhusyukkannya di depan manusia” (QS. An-Nisa`: 142)
Dari
ciri-ciri yang saya jelaskan tadi, dapat kita ketahui dampak buruknya. Sebagai contoh,
dihadapan manusia dia shalat dengan khusyuk, tetapi ketika seorang diri, dia
mempercepat shalatnya. Namun apabila dia berada dalam suatu majlis, dia tampak
zuhud dan berakhlak baik demikan juga pembicaraannya. Dan salah satu dampaknya
adalah hidupnya selalu tidak tenang. Sebab, dalam melakukan hal apapun selalu
dengan terpaksa kerena ingin dipuji padahal Allah sangat membenci hal itu.
Oleh
karena itu, jauhilah sikap tercela khususnya sikap munafik. Karena dapat
membuat hati selalu merasa tidak bahagia dunia akhirat.
0 komentar:
Posting Komentar